Pemuda Tantang Kapolda Gorontalo Hentikan Aktivitas PETI di Popayato

Simpulindo.com, – Seorang pemuda asal Popayato Timur, Wawan Lahanza, menantang Kapolda Gorontalo dan Kapolres Pohuwato untuk memberhentikan secara total aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan hutan Popayato. Wawan, bersama kelompok pemuda Popayato Serumpun, menegaskan komitmen mereka dalam mengawal isu lingkungan tersebut.

Wawan mengingatkan bahwa jika aktivitas tambang ilegal terus berlanjut, dampaknya bisa berujung pada bencana banjir dan kerusakan lingkungan yang lebih parah.

“Kami pemuda Popayato Serumpun telah bertekad mengawal isu ini. Jika tidak dihentikan, kita semua akan tenggelam dalam lautan darah dan banjir yang terus melanda setiap kali hujan turun,” kata Wawan, Sabtu (22/3/2025).

Wawan, yang saat ini menempuh pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo serta aktif sebagai kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), menegaskan bahwa dirinya tidak tega melihat Popayato Timur hancur akibat ulah mafia tambang.

Ia pun menolak segala bentuk pencitraan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dalam membahas isu pertambangan ilegal.

“Jangan hanya melakukan pencitraan dengan aksi sosial, sementara di balik itu ada kejahatan yang sedang dijalankan untuk menghancurkan hutan Popayato dan mengancam hajat hidup masyarakat,” ujarnya.

Kelompok pemuda ini mengaku terus menggalang konsolidasi dengan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya aktivitas PETI yang terus beroperasi.

Mereka juga menegaskan bahwa integritas aparat penegak hukum (APH) akan diuji dalam kasus ini. Jika dalam waktu 100 hari tidak ada tindakan nyata, mereka mendesak Kapolda Gorontalo dan Kapolres Pohuwato untuk mundur dari jabatannya.

“Kami percaya APH berpihak pada rakyat. Maka, buktikan keberpihakan itu dalam 100 hari ke depan dengan langkah tegas memberantas mafia PETI,” kata Wawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *