Simpulindo.com, – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan mengalami tekanan dan berpotensi melemah hingga menyentuh angka Rp 17.000. Kondisi ini dikaitkan dengan dinamika perdagangan global yang mempengaruhi berbagai mata uang di dunia.
Berdasarkan data Bloomberg per Jumat (4/4/2025), nilai tukar dolar AS berada pada level Rp 16.745 atau mengalami kenaikan sebesar 33 poin (0,20%) pada pukul 09.06 WIB. Pada awal perdagangan, dolar AS dibuka di level Rp 16.718.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi mengungkapkan bahwa potensi dolar AS mencapai Rp 17.000 cukup terbuka, dengan syarat harus menembus level Rp 16.900 terlebih dahulu.
“Kemungkinan besar jika Rp 16.900 tembus, maka tidak menutup kemungkinan dolar AS bisa mencapai Rp 17.000. Saat ini, pelemahan rupiah lebih banyak dipengaruhi oleh dinamika perdagangan global,” kata Ibrahim, dilansir dari detikcom, Jumat (4/4/2025).
Ibrahim menilai pemerintah perlu menyiapkan strategi untuk meredam pelemahan rupiah. Dalam beberapa bulan terakhir, rupiah sempat menguat sebelum kembali melemah.
“Pemerintah dan Bank Indonesia harus terus hadir di pasar, melakukan intervensi, bekerja sama dengan OJK, serta mengoptimalkan lelang obligasi dan instrumen valuta asing seperti Domestic Non Deliverable Forward (DNDF),” jelasnya.
Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah memberikan stimulus kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi untuk menjaga daya saing sektor riil. Stimulus kepada masyarakat dalam bentuk bantuan sosial dan bantuan langsung tunai (BLT) juga dinilai dapat meningkatkan daya beli sehingga membantu stabilisasi ekonomi.
Lebih lanjut, Ibrahim menekankan pentingnya diversifikasi mitra dagang dengan menjalin kerja sama lebih erat dengan negara-negara anggota BRICS maupun negara lain di luar kelompok tersebut.
Hal ini diharapkan dapat menjadi strategi untuk menjaga keseimbangan ekonomi di tengah dinamika geopolitik global dan ketidakpastian perdagangan internasional.