Pencemaran Lingkungan di Popayato, Siapa Bertanggung Jawab?

Simpulindo.com, Pohuwato – Video berdurasi 1 menit 9 detik yang diunggah oleh masyarakat Popayato telah memicu perhatian publik. Dalam video tersebut, seorang warga menyoroti pencemaran lingkungan, khususnya kondisi air Sungai Popayato yang sering keruh.

Dalam rekaman itu, warga tersebut menyampaikan pesan tegas kepada masyarakat dan pemerintah di tiga kecamatan Popayato, termasuk Desa Marisa dan Tunas Harapan, yang kerap membahas masalah ini di media sosial. Ia menjelaskan bahwa keruhnya air sungai berasal dari aktivitas dua perusahaan, yakni perusahaan kelapa sawit dan IGL.

“Lihat bapak-bapak, pemerintah, baik masyarakat di tiga kecamatan Popayato, terutama di Desa Marisa dan Tunas Harapan. Ini contohnya, air dari cabang kanan yang keluar dari jalur sawit dan IGL paling keruh. Kalau untuk air pertambangan sudah aman, lihat saja ini saksinya, masyarakat Bukit Tinggi ada di sini menyaksikan air yang keruh ini,” ujar warga tersebut.

Ia menegaskan bahwa aliran air yang berasal dari jalur tambang sudah jernih, tetapi air yang mengalir dari jalur perusahaan sawit dan IGL masih terus terlihat keruh. Dalam video itu, ia juga meminta pemerintah dan pihak terkait untuk memberikan perhatian serius terhadap masalah ini.

Sementara itu, beberapa warga lainnya menyebut bahwa keruhnya air Sungai Popayato kemungkinan besar disebabkan oleh limbah pabrik dari perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak perusahaan maupun pemerintah terkait tudingan ini. Namun, masalah pencemaran lingkungan ini menjadi sorotan penting yang membutuhkan penyelesaian segera demi menjaga kualitas air dan ekosistem sungai di Popayato.

(Syahril/Simpul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *