Simpulindo.com, Pohuwato – Kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan tanpa izin (PETI) di wilayah Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, kembali mendapat sorotan. Pemuda setempat, Wawan Lahanza, menyatakan keresahan atas kondisi hutan yang semakin rusak serta pencemaran sumber air bersih yang dirasakan warga dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam pernyataannya, Wawan menyesalkan tidak adanya tindakan tegas dari aparat Kepolisian Sektor Popayato Barat. Aktivitas tambang ilegal dinilai terus berlangsung tanpa penegakan hukum yang memadai.
“Kerusakan hutan semakin parah, air bersih tercemar, dan sampai hari ini tak ada langkah nyata menghentikan alat berat yang terus bekerja,” ujar Wawan, Jumat (13/6/2025).
Kondisi ini memunculkan dugaan adanya pembiaran oleh oknum aparat yang seharusnya bertanggung jawab menjaga ketertiban dan penegakan hukum.
Menurut Wawan, ketidakmampuan aparat menindak tegas pelaku tambang ilegal mencederai kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Bahkan, Wawan menyatakan ketidakpercayaan terhadap Kepolisian Resor Pohuwato karena dianggap tidak mampu memberi perintah tegas kepada jajaran di bawahnya.
Desakan pun disampaikan kepada Kapolda Gorontalo untuk segera mengevaluasi kinerja Kapolres Pohuwato serta mencopot Kapolsek Popayato Barat.
“Kami minta Kapolda Gorontalo turun tangan. Hentikan aktivitas tambang ilegal dan bersihkan aparat yang tidak patuh pada hukum,” ucap Wawan.