Simpulindo.com, – Seorang aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di Kantor Camat Popayato Barat dan juga menjabat sebagai Penjabat (PJ) Kepala Desa Tunas Jaya dilaporkan mengamuk tanpa alasan jelas.
Aksi tersebut membuat sejumlah warga yang tengah memiliki keperluan di kantor camat kaget dan merasa tidak nyaman.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kemarahan oknum ASN berinisial KL itu diduga dipicu oleh laporan mahasiswa Kuliah Kerja Sosial (KKS) IAIN Gorontalo yang sebelumnya sempat melapor ke polisi terkait dugaan penganiaayaan yang dilakukan oleh teman KKSnya sendiri.
“Dia duduk di atas meja, matanya merah, emosinya tinggi sekali. Marah-marah tak jelas,” ujar warga tersebut.
Kejadian bermula sekitar pukul 15.20 WITA, saat seorang warga dari Desa Butungale datang ke kantor camat untuk mengurus berkas. Belum sempat menjelaskan maksud kedatangannya, KL langsung memanggil dan bertanya dengan nada tinggi.
“Ngana yang laporkan itu masalah pemukulan mahasiswa kemarin di Polsek?,” kata warga yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.
Warga itu mencoba menjelaskan bahwa ia tidak terlibat dalam pelaporan tersebut. Namun, penjelasannya tak dihiraukan. KL justru makin emosi dan melontarkan kalimat bernada ancaman.
“Baru ngana tau kita, tunggu ngana!,” ujar KL, seperti ditirukan oleh warga tersebut.
Perdebatan sengit itu berlangsung di hadapan beberapa ASN lain yang berada di ruangan. Warga menyayangkan sikap KL yang dinilai tak pantas ditunjukkan oleh seorang ASN, apalagi di ruang publik.
“Ini sudah mencederai etika ASN dan nama baik institusi. Kami minta Pak Camat memberi teguran keras. Bahkan kalau perlu, Bupati Pohuwato harus memberhentikan oknum seperti ini. Tidak pantas jadi teladan masyarakat,” ujarnya.
Warga juga meminta agar tindakan premanisme semacam itu tidak lagi terjadi di lingkungan pemerintahan, terutama di Popayato Barat.
“Kami benci premanisme. Sudah cukup. ASN harus jadi contoh, bukan sumber ketakutan warga,” tegasnya.