Simpulindo.com, – Anggota Komisi I DPRD Kota Gorontalo, Darmawan Duming, menyoroti sejumlah ketimpangan dalam penerapan sistem zonasi pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di wilayah Kota Gorontalo.
Hal tersebut disampaikan usai rapat bersama Dinas Pendidikan Kota Gorontalo yang digelar di Aula I DPRD Kota Gorontalo pada Senin (15/4/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Damawan menjelaskan bahwa regulasi terbaru mengenai SPMB menetapkan empat kriteria utama dalam proses penerimaan siswa baru, yakni zonasi berdasarkan domisili, afirmasi, jalur prestasi, dan mutasi.
Namun, setelah mencermati data yang dipaparkan oleh Dinas Pendidikan, pihaknya menemukan sejumlah persoalan yang perlu ditinjau ulang, khususnya dalam penyebaran wilayah kelurahan yang masuk dalam zona beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Salah satu contoh yang kami angkat adalah Kelurahan Dulalowo Timur. Wilayah ini bisa masuk dalam zonasi untuk SMP 1, SMP 3, SMP 6, dan SMP 8. Tetapi, anehnya, Kelurahan Liluwo yang hanya berbatasan jalan dengan Dulalowo Timur tidak masuk rdalam zonasi SMP 1 dan SMP 6,” ujar Darmawan, Selasa (15/4/2025).
Darmawan menilai, kondisi tersebut menimbulkan ketidakadilan dalam proses penerimaan siswa, mengingat kedekatan geografis seharusnya menjadi acuan utama dalam sistem zonasi.
Lebih lanjut, Damawan juga menyoroti sebaran jumlah penduduk di wilayah tersebut. Saat ini, Kelurahan Liluwo merupakan kawasan dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Kota Tengah. Sementara itu, Dulalowo Timur merupakan pecahan dari Kelurahan Dulalowo Induk, yang jumlah penduduknya lebih sedikit.
“Atas dasar itu, kami mendorong agar Dinas Pendidikan melakukan kajian ulang terhadap penyebaran zonasi yang ada. Tujuannya agar setiap anak memiliki kesempatan yang adil untuk mengakses pendidikan, sesuai dengan semangat yang diamanatkan dalam Permendikbud terkait SPMB,” katanya.
Damawan menyebut, Dinas Pendidikan merespons baik masukan yang diberikan dalam rapat tersebut dan berkomitmen untuk mengevaluasi kembali regulasi zonasi yang dinilai belum sepenuhnya proporsional.