Simpulindo.com, Pohuwato – Desa Butungale, khususnya Dusun Mekar, Kecamatan Popayato Barat, belakangan ini tengah menjadi sorotan terkait proyek jalan tani yang menuai kritik dari berbagai pihak.
Darome Lasarus, perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (PU) bidang Bina Marga, bertanggung jawab sebagai pengawas proyek tersebut. Dalam keterangannya, ia menjelaskan, pihaknya awalnya telah melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Butungale untuk pengambilan material di lokasi dekat kantor desa.
“Awalnya kami melihat kondisi tanah di permukaan cukup baik dan penuh bebatuan. Namun, setelah melakukan pengecekan lebih dalam, ternyata kualitas tanah di bagian bawah tidak sesuai dengan standar. Saya sempat menghentikan pekerjaan di sana karena tak ingin mengambil risiko,” ungkap Darome. Kamis (7/11/2024).
Setelah berkonsultasi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pihaknya menerima rekomendasi untuk menggunakan material timbunan pilihan dari lokasi milik warga setempat.
“Kami memindahkan alat berat ke lokasi alternatif tersebut demi memastikan kualitas material yang digunakan,” tambahnya.
Meski pekerjaan berlangsung cepat, Darome mengakui bahwa proyek tersebut memiliki beberapa kekurangan, seperti papan proyek yang tidak sempat terpasan dan material yang yang tidak layak digunakan untuk timbunan jalan.
“Saat itu kami menghadapi tekanan waktu, terutama dengan cuaca yang memasuki musim hujan. Kami sadar, ini mungkin mengecewakan beberapa pihak dan untuk itu kami mohon maaf,” ujar Darome.
Proyek jalan tani sepanjang 457 meter dengan tambahan sekitar 30 meter ini dibiayai melalui anggaran daerah sebesar 100 juta rupiah. Namun, melihat kondisi jalan yang telah ditimbun, Darome menegaskan akan ada perbaikan sesuai kontrak yang masih berjalan hingga 21 Desember 2024.
“Kami akan melapisi kembali permukaan yang rusak tanpa harus membongkar total timbunan. Ini solusi sementara untuk menjaga kualitas jalan hingga masa kontrak selesai,” pungkasnya