Simpulindo.com, – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Sekretaris Daerah, Sofian Ibrahim, menyampaikan empat langkah strategis yang dapat diterapkan untuk mengantisipasi inflasi, terutama terkait kebutuhan pokok.
Langkah pertama adalah memperkuat pemantauan harga komoditas pangan yang berpotensi mengalami lonjakan, seperti cabai rawit, daging ayam, bawang merah, bawang putih, dan minyak goreng.
Pemantauan ini dapat dilakukan melalui sistem peringatan dini atau pengawasan langsung oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Hal ini menjadi penting mengingat permintaan cenderung meningkat menjelang momen besar keagamaan.
“Ini seiring dengan risiko meningkatnya permintaan menjelang hari besar keagamaan nasional seperti Natal dan Tahun Baru 2025 sesuai dengan pola histori atau musiman,” Kata Sofian. Minggu (8/12/2024).
Langkah kedua melibatkan pelaksanaan pasar murah bersubsidi dan gerakan pangan murah. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau, terutama di tengah potensi kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru.
Selanjutnya, TPID diimbau untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar berbelanja secara bijak. Tujuannya adalah mengelola ekspektasi masyarakat sehingga konsumsi tidak berlebihan dan tetap sesuai kebutuhan.
Langkah terakhir adalah memperkuat ketahanan pangan berbasis keluarga. Pemerintah provinsi serta kabupaten/kota diharapkan dapat menginisiasi kegiatan yang mendukung keberlanjutan pangan di tingkat rumah tangga, sehingga dapat membantu pengendalian inflasi, khususnya pada komoditas pangan yang rentan terhadap fluktuasi harga.
Sofian berharap agar seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, Bank Indonesia, TNI, Polri, serta instansi terkait lainnya, dapat bekerja sama dalam mengimplementasikan langkah-langkah tersebut.
“Dengan upaya bersama, inflasi di Gorontalo diharapkan dapat terkendali dengan baik,” Pungkasnya.
