Pemerintah Dorong Minyak Mentah Negara Diproses di Kilang Dalam Negeri

Simpulindo.com, – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan pentingnya mengolah minyak mentah bagian negara di kilang dalam negeri sebagai upaya meningkatkan kemandirian energi nasional.

Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar.

Ekspor minyak mentah Indonesia pada tahun ini diperkirakan mencapai 28 juta barel. Dari jumlah tersebut, sekitar 12-13 juta barel ditargetkan untuk dioptimalkan demi memenuhi kebutuhan kilang domestik.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa ekspor minyak mentah (crude oil) akan dialihkan untuk mendukung produksi kilang dalam negeri. Hal ini bertujuan agar produksi bahan bakar minyak (BBM) nasional dapat ditingkatkan.

Selain itu, ia menginstruksikan agar minyak mentah yang sebelumnya dianggap tidak memenuhi spesifikasi dicampur dan diolah sehingga sesuai dengan kebutuhan kilang. Langkah ini dianggap sebagai upaya strategis menuju swasembada energi.

“Sesuai arahan Presiden Prabowo, kami telah meminta kilang-kilang dalam negeri untuk memanfaatkan semua crude, termasuk yang sebelumnya dianggap tidak memenuhi spesifikasi. Sehingga ekspor crude semakin menurun,” ujar Bahlil, Selasa (28/1/2025).

Bahlil mengungkapkan, pemerintah terus berupaya meningkatkan kapasitas dan fleksibilitas teknologi kilang domestik. Kilang utama seperti di Balikpapan, Cilacap, dan Dumai kini mampu mengolah minyak mentah dengan berbagai spesifikasi.

Percepatan pembangunan kilang baru di Tuban dan Balongan juga sedang dilakukan untuk mendukung peningkatan kapasitas pengolahan dalam beberapa tahun mendatang.

Lebih lanjut, Kementerian ESDM meminta dukungan dari Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan PT Pertamina (Persero) agar minyak mentah dalam negeri dapat memberikan nilai tambah secara optimal.

“Kami dorong SKK Migas, KKKS, dan Pertamina agar minyak mentah domestik memberikan nilai tambah dalam negeri sehingga turut mengurangi impor,” tutup Bahlil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *