Merayakan Kemerdekaan dengan Syukur dan Keteladanan di Sekretariat DPRD Kota Gorontalo

Simpulindo.com, Gorontal – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia menjadi momen refleksi mendalam bagi Sekretariat DPRD Kota Gorontalo. Sekretaris Dewan, NR Monoarfa, menegaskan bahwa kemerdekaan bukan semata perayaan seremonial, melainkan wujud nyata syukur yang diwujudkan dalam tindakan kolektif.

“17 Agustus adalah momentum yang sangat berharga bagi kita semua. Rasa syukur atas kemerdekaan harus diwujudkan bukan hanya dalam kata-kata, tapi dalam tindakan yang nyata,” kata NR Monoarfa di Kantor DPRD Kota Gorontalo, Senin (4/8/2025).

Monoarfa menggambarkan betapa kontrasnya kehidupan saat ini dibanding masa perjuangan. Dulu, para pejuang dan generasi awal bangsa harus belajar dan menulis dengan sarana yang sangat terbatas.

 “Menulis saja harus di atas daun, dan sebelum tulisannya dihapus, harus dihafal dulu agar daun itu bisa dipakai kembali. Sekarang, semuanya tersedia. Kita mau makan, menulis, belajar, semua sudah ada. Ini kemerdekaan yang patut disyukuri,” tuturnya.

Dalam semangat itulah, Sekretariat DPRD Kota Gorontalo menggelar sejumlah kegiatan menyambut Hari Kemerdekaan. Salah satunya adalah lomba penilaian kebersihan kantor.

Menurut NR Monoarfa, aspek kebersihan tidak hanya menjadi simbol kedisiplinan, tetapi juga bagian dari ekspresi kemerdekaan yang berbudaya.

“Kebersihan dinilai dari beberapa indikator, mulai dari lingkungan kantor hingga penataan interior. Ini bukan hanya formalitas, tapi juga bentuk rasa hormat terhadap nilai-nilai kebangsaan,” jelasnya.

Selain itu, jajaran sekretariat turut menerapkan ketentuan berpakaian seragam merah-putih selama sebulan penuh, mulai dari 1 hingga 31 Agustus. Hal ini, menjadi simbol kebanggaan atas 80 tahun Indonesia merdeka.

“Apa yang disampaikan oleh Bapak Wali Kota juga kami jalankan. Selama Agustus, seluruh pegawai menggunakan pakaian nuansa merah putih sebagai bentuk penghormatan terhadap para pahlawan dan semangat nasionalisme,” ujar Monoarfa.

Tak hanya soal busana, dekorasi merah putih juga mewarnai seluruh sudut kantor. Dari pagar, pemasangan bendera, hingga umbul-umbul dan hiasan interior menjadi bagian dari semarak kemerdekaan.

Monoarfa mengungkapkan bahwa nuansa ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan adalah hasil perjuangan panjang dan penuh pengorbanan.

“Setahun sekali kita menyambut kemerdekaan. Maka semestinya kita rayakan dengan suka cita. Ini bentuk rasa gembira dan rasa syukur bahwa kita sudah merdeka,” katanya.

Dalam semangat spiritual, kegiatan keagamaan juga tidak dilupakan. Sekretariat DPRD mengajak seluruh pegawai untuk senantiasa mendoakan arwah para pahlawan seusai menunaikan ibadah salat lima waktu.

“Doa bagi para pejuang menjadi bagian dari cara kami mengenang jasa-jasa mereka. Kita tidak boleh lupa bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil dari perjuangan mereka yang telah mendahului kita,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *