Simpulindo.com, Gorontalo – Keluarga korban bersama Koalisi Anti Kekerasan menolak pemberitaan yang menyebut tidak lagi keberatan atas kematian mahasiswa berinisial MJ usai mengikuti kegiatan pendidikan dasar Mapala Butaiyo Nusa.
Pernyataan itu disampaikan juru bicara keluarga, Ali Rajab, dalam konferensi pers di Gorontalo.
“Berita yang mengatakan keluarga sudah tidak keberatan atas meninggalnya MJ adalah kabar menyesatkan dan melukai hati keluarga,” kata Ali, Rabu (24/9/2025).
Koalisi Anti Kekerasan yang terdiri dari 27 organisasi mahasiswa dan masyarakat sipil menilai ada kejanggalan sejak awal kegiatan.
Menurut mereka, MJ berangkat dalam kondisi sehat tanpa keluhan apa pun. Ketika kemudian merasa sakit dan mengeluh sulit bernapas karena memar di pipi kiri hingga leher, panitia tidak segera membawanya ke rumah sakit.
Ali menegaskan pihak keluarga bersama koalisi meminta penyelidikan dilakukan secara menyeluruh.
“Kasus ini harus diusut tuntas. Polisi harus mengamankan para pelaku dan melibatkan keluarga dalam setiap tahapan proses hukum,” ujar Ali.
Ada empat tuntutan yang diajukan. Pertama, Kapolres Bone Bolango diminta menarik ucapannya bahwa keluarga korban tidak keberatan atas kematian MJ.
Kedua, Kapolres diminta menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada keluarga dan publik.
Ketiga, penyelidikan harus dilakukan tanpa intervensi pihak luar.
Keempat, keluarga korban serta koalisi harus dilibatkan dalam proses penanganan perkara.
Selain itu, pihak keluarga meminta Polda Gorontalo mengawasi kinerja Kapolres Bone Bolango dalam mengungkap fakta kematian MJ. (AN/Simpulindo).
Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian, simpulindo.com berkomitmen menyajikan informasi factual dari lapangan. Ikuti perkembangan terbaru melalui saluran kami https://bit.ly/4n8h1GD












