DPRD Kota Gorontalo Gandeng BWS Tangani Titik Rawan Banjir Bantaran Sungai Bolango

Simpulindo.com, – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo melakukan peninjauan di sejumlah titik rawan banjir di bantaran Sungai Bolango. Peninjauan dilakukan guna melihat langsung kondisi lapangan dan mencari solusi cepat untuk mengantisipasi luapan air yang berpotensi menyebabkan banjir serta longsor.

Dalam peninjauan tersebut, Komisi III berdiskusi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Gorontalo, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan ruang (PUPR) Kota Gorontalo. Balai Wilayah Sungai menyatakan kesiapan mereka menyediakan material berupa besi panjang dan pipa untuk penanganan darurat. Sementara itu, Pemkot Gorontalo diminta berkontribusi dalam penyediaan material batu dan biaya upah kerja.

Anggota Komisi III DPRD Kota Gorontalo, Totok Bachtiar menyampaikan, langkah selanjutnya adalah menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Badan Keuangan Daerah, Asisten II, Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum (PU), serta Balai Wilayah Sungai.

“Kita akan segera tindak lanjuti dengan RDP pada Senin mendatang. Kami ingin agar penanganan ini cepat diselesaikan, karena curah hujan tidak bisa diprediksi. Jika dari titik pertama hingga titik ketiga di bantaran Sungai Bolango tidak segera tertangani, maka dikhawatirkan rumah warga akan terancam jatuh akibat longsor,” Kata Totok, Jumat (7/2/2025).

Berdasarkan hasil peninjauan, terdapat tiga titik kritis di bantaran Sungai Bolango yang membutuhkan penanganan mendesak, yaitu titik pertama dengan panjang area rawan sekitar 100 meter, titik kedua di Desa Tombolobutu sepanjang 150 meter, dan titik ketiga di Bele Olando-Tuladenggi sekitar 150 meter.

“Tadinya di lokasi itu sudah ada bronjong (pengaman tebing dari kawat berisi batu), namun materialnya sudah terbawa arus sungai karena usianya yang cukup lama. Oleh karena itu, bronjong baru harus segera dibangun agar bisa menahan arus sungai dan mencegah longsor lebih lanjut,” Ujarnya

Sementara itu, Haris Jafar dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Gorontalo mengatakan, pihaknya akan mengupayakan program penanganan bersama, seperti yang pernah dilakukan pada 2013 melalui skema sharing antara BWS dan Pemerintah Kota Gorontalo.

“Kami berharap pola kerja sama ini bisa kembali dilakukan, khususnya untuk Sungai Bolango yang sangat membutuhkan perhatian,” ujar Haris.

Komisi III berharap semua pihak terkait bisa bergerak cepat agar penanganan darurat segera terealisasi, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu bisa memperparah kerusakan di bantaran sungai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *