Simpulindo.com, – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Gorontalo, Muhammad Arif, melontarkan kritik keras terhadap Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, terkait pengangkatan staf khusus baru-baru ini.
Arif menyoroti komposisi staf khusus yang dianggap bermasalah, lantaran di dalamnya terdapat mantan narapidana kasus korupsi.
“Ini adalah preseden buruk bagi pemberantasan korupsi di Gorontalo. Bagaimana mungkin kita bisa memberantas korupsi sementara mantan napi korupsi masih diberi kesempatan untuk menjadi orang dekat kepala daerah,” ujar Arif, Sabtu (5/4/2025).
Arif mendesak Gubernur Gusnar agar meninjau ulang keputusannya. Menurut dia, memperbaiki kekeliruan lebih baik dilakukan sejak dini untuk menghindari risiko kesalahan di kemudian hari.
“Saya takut Puncak Botu akan jadi sarang tikus berdasi kalau mantan napi korupsi masih diberi kesempatan. Gubernur tidak akan dirugikan, yang dirugikan adalah masyarakat kalau saja kemungkinan terburuk itu terjadi,” katanya.
Selain soal rekam jejak staf khusus, Arif juga mempertanyakan waktu pengangkatan yang dinilai tidak tepat. Ia menyebut langkah tersebut bertolak belakang dengan upaya efisiensi anggaran yang tengah digencarkan pemerintah pusat.
“Ini pemborosan anggaran. Saat pemerintah pusat menyerukan tentang efisiensi, Gubernur Gorontalo malahan melakukan perekrutan staf khusus,” pungkasnya.