Simpulindo.com, Gorontalo – Provinsi Gorontalo mengalami deflasi sebesar 0,79 persen secara year on year (yoy) pada Desember 2024 dibandingkan Desember 2023, sebagaimana dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
“Gorontalo menjadi satu-satunya daerah yang mengalami deflasi pada bulan Desember 2024,” ujar Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif. Sabtu (4/1/2025).
Mukhanif menjelaskan bahwa penurunan harga beberapa komoditas utama menjadi penyebab utama deflasi tersebut. Cabai rawit menyumbang andil deflasi terbesar sebesar 1,72 persen, diikuti oleh tomat 0,65 persen, ikan cakalang 0,19 persen, ikan layang 0,11 persen, dan tahu mentah 0,08 persen.
Menurutnya, inflasi di Gorontalo sangat dipengaruhi oleh dinamika harga beberapa komoditas, seperti cabai rawit, bawang, dan tomat.
“Maksudnya yang naik banyak, tapi komoditas kita tuh yang tadi itu kan cabai rawit, turunnya sangat drastis sehingga, namanya ngefek sekali ke inflasi kita jadi deflasi,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro, menyoroti pengendalian harga cabai rawit yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pada tahun 2023 itu tembus di angka Rp100 ribu bahkan ada angka Rp150 ribu per kilogram, saat ini kurang lebih Rp50 ribu per kilogram,” kata Jamal.