Simpulindo.com, Gorontalo – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan peningkatan aktivitas pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan mendatang. Kondisi atmosfer yang tetap labil akibat interaksi berbagai fenomena cuaca skala global, regional, dan lokal, disebut menjadi pemicu utama.
Dalam rilis prospek cuaca mingguan, Kamis (23/10/2025), BMKG mencatat nilai Dipole Mode Index (DMI) berada pada angka negatif −1,27. Nilai ini menunjukkan peningkatan suplai uap air dari Samudra Hindia menuju Indonesia bagian barat, yang memperbesar peluang terbentuknya awan hujan di kawasan tersebut.
Selain itu, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) juga terpantau aktif di sebagian besar wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Fenomena ini memperkuat proses konvektif di atmosfer yang mendukung pembentukan awan hujan berskala luas.
BMKG juga mendeteksi aktivitas gelombang Rossby Ekuator yang tengah bergerak dari arah barat dan aktif di Samudra Hindia barat daya Banten hingga selatan Nusa Tenggara Barat (NTB), serta di Samudra Pasifik timur laut Papua. Gelombang ini menambah potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah yang dilaluinya.
Sirkulasi Siklonik dan Jalur Konvergensi
Sejumlah sirkulasi siklonik turut terpantau di perairan Indonesia, di antaranya di Laut Andaman, Laut Natuna Utara, Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Kalimantan, dan Laut Maluku. Fenomena tersebut membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi, yang memanjang di beberapa wilayah, antara lain:
- Dari Teluk Thailand hingga Laut Sulu
- Dari Selat Malaka hingga Laut Sulawesi
- Dari Maluku hingga Maluku Utara
- Dari Jawa Timur hingga perairan selatan Bali dan Laut Jawa menuju Kalimantan Timur
Kondisi ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan sepanjang jalur konvergensi tersebut.
Daerah dengan Potensi Hujan Lebat
BMKG mencatat sejumlah wilayah dengan tingkat labilitas atmosfer tinggi yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang. Wilayah-wilayah tersebut meliputi:
- Sumatra: Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
- Jawa dan Bali: Sebagian besar wilayah Jawa dan Pulau Bali.
- Kalimantan: Kalimantan Tengah, Utara, Timur, dan Selatan.
- Sulawesi: Sulawesi Utara, Tengah, Barat, Tenggara, dan Selatan.
- Maluku dan Papua: Maluku, Maluku Utara, serta sebagian besar wilayah Papua.
Imbauan Kewaspadaan
BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang. Selain di daratan, gelombang laut tinggi juga diperkirakan terjadi di sejumlah perairan Indonesia selama sepekan ke depan.
Sebagai langkah mitigasi, masyarakat diimbau untuk:
- Rutin memantau informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca melalui kanal resmi BMKG.
- Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
- Memastikan saluran drainase berfungsi baik untuk mencegah genangan atau banjir lokal.
BMKG menegaskan, kewaspadaan dini dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi dinamika cuaca yang tengah berkembang. (An/Simpulindo).
Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian, simpulindo.com berkomitmen menyajikan informasi faktual dari lapangan. Ikuti perkembangan terbaru melalui saluran kami Klik Disini https://bit.ly/4n8h1GD
