Simpulindo.com, Gorut – Tokoh masyarakat Gorontalo Utara, Efendy Bone, mengkritisi ketidakhadiran dua fraksi DPRD Gorontalo Utara, Hanura dan NasDem dalam rapat paripurna penyampaian pidato perdana Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo Utara, Senin (30/6/2025).
Menurutnya, absennya kedua fraksi tersebut mencerminkan sikap politik yang belum dewasa dalam menyikapi hasil Pilkada.
“Sikap ini sangat disayangkan. Demokrasi harusnya dijalani dengan kedewasaan, bukan dengan aksi-aksi yang justru merugikan proses pemerintahan,” ujar Efendy, Selasa (1/57/2025).
Sebaliknya, Efendy memberikan apresiasi terhadap Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) yang tetap hadir dalam paripurna, meski diketahui partai tersebut kalah dalam kontestasi Pilkada Gorontalo Utara 2024 lalu.
“Ini menunjukkan kedewasaan politik PDIP yang patut dicontoh. Walau kalah, mereka tetap hadir dan mendengarkan penyampaian pidato bupati terpilih. Ini bukti bahwa mereka menempatkan kepentingan daerah di atas kepentingan politik,” ujarnya.
Efendy juga mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas politik agar tidak menghambat roda pemerintahan, terutama dalam proses perencanaan dan penganggaran. Ia menyoroti kemungkinan adanya hambatan dalam pengajuan APBD tahun anggaran 2026.
“Kalau nanti pengajuan APBD 2026 sengaja dihambat, saya minta bupati dan wakil bupati tidak diam. Laporkan ke masyarakat, agar semua pihak tahu siapa yang bermain,” tegasnya.
Mengakhiri pernyataannya, Efendy mengajak seluruh elemen legislatif dan eksekutif untuk menempatkan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama. Demokrasi harus menjadi ruang musyawarah, bukan ajang pertarungan tanpa akhir. (AP/Simpulindo)