Simpulindo.com, – Kepolisian Resor (Polres) Pohuwato menggelar upacara penyambutan bagi Kapolres baru, AKBP Busroni, S.IK., M.H, pada Senin (24/3). Seremoni yang berlangsung di Mako Polres Pohuwato ini turut dihadiri oleh pejabat lama, AKBP Winarno, S.H., S.IK., Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga, Wakil Bupati Iwan Adam, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Dalam tradisi adat Gorontalo, AKBP Busroni disambut dengan prosesi Mopotilolo, sebuah seremoni penghormatan sekaligus penerimaan bagi pejabat baru.
Selain itu, prosesi pengalungan bunga, penyerahan buket, dan pedang pora juga mewarnai acara sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan bagi pejabat yang baru dilantik.
Namun, di balik penyambutan seremonial tersebut, tantangan besar telah menanti AKBP Busroni. Aliansi Masyarakat Melawan (AMM) menyampaikan harapan sekaligus desakan kepada Kapolres baru untuk bertindak tegas terhadap aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Pohuwato dan Popayato.
Syahril yang juga selaku Ketua Bidang Hikmah, Kebijakan, dan Publik IMM, menegaskan bahwa maraknya aktivitas PETI telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang masif dan menjadi perhatian serius masyarakat.
“Kami menaruh harapan penuh kepada Kapolres yang baru agar bertindak tegas terhadap para mafia tambang ilegal. Kami meminta mereka ditindak sesuai hukum yang berlaku karena dampak lingkungan yang ditimbulkan sangat merugikan masyarakat,” ujar Syahril.
Lebih lanjut, AMM mengingatkan agar Kapolres baru tidak mengulangi kebijakan Kapolres sebelumnya yang dinilai kurang tegas dalam menertibkan tambang ilegal. Mereka menegaskan akan terus mengawal kebijakan kepolisian terkait persoalan ini.
“Jangan harap daerah ini akan aman jika Kapolres baru bersikap sama seperti pendahulunya. Kami akan terus bersuara dan tidak tinggal diam jika aktivitas ilegal ini dibiarkan,” kata Syahril.
Tantangan besar kini berada di tangan AKBP Busroni. Langkah awalnya dalam menangani tambang ilegal akan menjadi ujian pertama bagi kepemimpinannya di Pohuwato.