Simpulindo.com, – Suasana duka menyelimuti keluarga besar Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Dua mahasiswi dari Jurusan Geologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), meninggal dunia setelah terseret air bah saat menjalankan tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terintegrasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Selasa (14/4/2025).
Tragedi itu terjadi begitu cepat. Sepuluh mahasiswa yang tergabung dalam satu kelompok berangkat pagi itu untuk melakukan pemetaan wilayah, bagian dari program KKN mereka. Mereka mendaki gunung sejak pukul 10.00 WITA dengan semangat dan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diemban. Namun, saat mereka mulai menuruni lereng pada sore hari, sekitar pukul 15.00 hingga 16.00 WITA, bencana datang tanpa peringatan.
“Tiba-tiba air besar datang menghantam mereka. Air bah itu memisahkan mereka. Ada yang sempat bertahan di atas batu, tapi ada juga yang langsung terseret ke bawah,” tutur Dekan FMIPA, Fitryane Lihawa.
Ia meminta semua pihak untuk mengandalkan informasi resmi dari universitas guna menghindari simpang siur kabar.
Dua mahasiswi dinyatakan meninggal dunia. Satu mahasiswi lainnya masih dalam pencarian, dan proses evakuasi terhadap lima mahasiswa lain masih terus berlangsung. Seorang mahasiswa yang berhasil selamat kini dirawat intensif di RS dan telah melewati masa kritis.
Di tengah suasana berkabung, Rektor UNG, Eduart Wolok, menyampaikan belasungkawa yang mendalam.
“Kami sangat berduka atas musibah ini. Kami kehilangan anak-anak terbaik kami yang tengah mengabdi untuk negeri melalui program KKN. Ini adalah luka bagi kita semua,” ujarnya.
Rektor memastikan bahwa UNG telah mengirimkan tim ke lokasi kejadian dan terus berkoordinasi dengan tim SAR dan pihak terkait. Selain itu, pihak universitas juga menyiapkan bantuan medis dan psikologis bagi para korban.
“Doa terbaik kami panjatkan untuk para mahasiswa yang telah berpulang, serta untuk keselamatan teman-teman mereka yang masih dalam proses pencarian dan pemulihan,” kata Edwart.