Simpulindo.com, Gorontalo – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengajak mahasiswa baru di seluruh Indonesia untuk membangun budaya riset dan kepakaran sejak dini. Ajakan itu menjadi bagian dari upaya menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Empat tahun kuliah adalah masa yang istimewa. Jangan hanya ikut-ikutan, temukan kepakaran kalian. Kepakaran inilah yang akan membuat kalian tidak tergantikan oleh teknologi, termasuk artificial intelligence,” kata Stella, Selasa (19/8/2025), dikutip dari antaranews.
Menurut Stella, perkuliahan bukan sekadar melanjutkan pola belajar di sekolah, melainkan fase penting untuk melahirkan inovasi dan solusi nyata bagi bangsa.
Pemerintah, lanjutnya, berkomitmen mendukung ekosistem riset yang mampu memberi nilai tambah.
“Research mindset bukan hanya menghasilkan pengetahuan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi. Riset itu cuan, riset menghasilkan inovasi yang berdampak,” ujarya.
Stella menekankan pentingnya keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, hingga penguasaan teknologi berbasis artificial intelligence dan big data. Semua itu, menurutnya, perlu diasah melalui pengalaman nyata, seperti magang, berorganisasi, dan keterlibatan langsung dalam penelitian.
Di samping itu, pemerintah disebut terus berupaya memperluas pemerataan pendidikan tinggi hingga ke berbagai daerah. Melalui program riset lokal, kampus-kampus di Papua, Aceh, hingga Malang diarahkan mengembangkan potensi khas daerah, mulai dari minyak atsiri, kacang hijau, hingga pengolahan air hujan menjadi air minum.
“Keadilan akses pendidikan tinggi menjadi prioritas. Kita ingin semua mahasiswa di Indonesia punya kesempatan yang sama untuk berkontribusi lewat riset dan inovasi,” tutur Stella.
