Simpulindo.com, Gorontalo – Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Pohuwato, Gorontalo, dilaporkan semakin meningkat, terutama di daerah Popayato. Alih-alih berkurang, kegiatan ilegal tersebut justru kian meluas, dengan indikasi keterlibatan oknum aparat penegak hukum (APH) yang diduga bermain di dalamnya.
Masyarakat setempat, khususnya putra daerah, mengaku kecewa karena lingkungan alam mereka terus dirusak oleh aktivitas PETI yang tidak terkendali.
Seorang pemuda Popayato, Jumardin Lalesa menyatakan, mereka tidak lagi bisa menikmati keindahan alam daerahnya akibat ulah para pelaku yang tidak bertanggung jawab.
“APH seharusnya menjadi pihak yang menegakkan hukum, bukan malah terlibat dalam aktivitas ilegal ini,” ujar Jumardin.
Ia juga mendesak agar Kapolda Gorontalo segera mengusut tuntas keterlibatan oknum APH yang di duga terlibat dalam PETI dan meminta agar Kapolres Pohuwato dicopot dari jabatannya, karena dinilai tidak mampu menertibkan aktivitas PETI yang masih marak di wilayah tersebut.
Permintaan tindakan tegas dari pihak berwenang ini muncul sebagai respons atas kekhawatiran masyarakat akan kerusakan lingkungan yang semakin parah akibat operasi PETI di Pohuwato.
