Harga Tiket Pesawat Mahal, Wisatawan Enggan Ke Gorontalo

Simpulindo.com, – Penjabat Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, menyatakan kekhawatirannya mengenai tingginya harga tiket pesawat domestik di Indonesia.

Menurutnya, biaya tiket yang tinggi dibandingkan dengan harga penerbangan internasional membuat perkembangan sektor pariwisata di daerah, terutama Gorontalo, menjadi terhambat.

“Ada beberapa kendala dalam mengembangkan pariwisata di Gorontalo, salah satunya adalah tingginya harga tiket pesawat untuk ke sini. Kami sudah menyampaikan hal ini kepada Menteri,” ujar Rudy Salahuddin. Rabu (25/9/2024).

Rudy menjelaskan bahwa meskipun pariwisata Gorontalo semakin berkembang, khususnya dengan meningkatnya popularitas destinasi wisata seperti hiu paus, namun mahalnya tiket pesawat membuat banyak wisatawan berpikir dua kali untuk berkunjung.

“Walaupun kami sudah mempromosikan wisata hiu paus, tiket yang mahal sering kali membuat wisatawan berpaling ke destinasi lain yang lebih dekat atau lebih terjangkau,” tambah Rudy.

Ia juga mengungkapkan bahwa sebagian besar kunjungan yang terjadi ke Gorontalo saat ini didominasi oleh perjalanan dinas, bukan wisata murni.

Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Selliane Ishak, menyebutkan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk memberikan pandangan yang lebih luas terkait strategi pariwisata Indonesia serta mengajak pemerintah daerah untuk berperan aktif dalam mendukung pembangunan sektor ini.

“Kami berharap pertemuan ini menjadi wadah untuk berdialog dan mendapatkan masukan dari pemerintah daerah dalam upaya membangun kepariwisataan di Indonesia,” kata Selliane.

Diskusi panel dalam rapat koordinasi tersebut membahas beberapa tema penting, termasuk potensi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, penerapan konsep ekonomi biru, hijau, dan sirkular, serta pemaparan grand desain strategi pariwisata dan daya saing sektor ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *