Simpulindo.com, – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berpamitan kepada jajaran dan staf Kementerian Luar Negeri dalam momen yang penuh haru. Retno berbagi momen tersebut melalui akun Instagram pribadinya, di mana ia tampak menyampaikan pidato perpisahan sambil menangis.
“Saya pamit, ya,” kata Retno sambil mengusap air mata, seperti terlihat dalam video yang diunggah di akun Instagramnya pada Sabtu (19/10/2024).
Retno juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh jajarannya. Selama hampir empat dekade, Retno berkecimpung di dunia internasional sebagai diplomat, sebuah karier yang akhirnya membawanya menjadi Menteri Luar Negeri.
“Saya nggak bisa bicara. Profesi saya cuma satu, sebagai diplomat. Sudah hampir 40 tahun saya berada di rumah ini, maafkan saya,” ungkapnya.
Wanita kelahiran 27 November 1962 ini berpesan kepada jajarannya untuk menjaga Kemenlu, yang ia sebut sebagai “rumah” baginya.
Retno juga mengucapkan terima kasih atas dukungan mereka selama ia menjabat.
“Jagalah rumah ini dengan baik, jagalah. So thank you very much for standing by me, thank you for supporting me, and thank you for being there for me and you always be in my hearth,” katanya.
“Sekali lagi, aku pamit ya, teman-teman,” lanjut Retno, yang kemudian membungkuk sebagai tanda penghormatan di akhir pidatonya.
Bagi Retno, para staf di Kemenlu telah menjadi bagian dari keluarganya. Mereka telah menemani perjalanan Retno dalam menghadapi berbagai tantangan diplomasi luar negeri selama bertahun-tahun.
“Kemlu adalah satu-satunya ‘rumahku’, Aku hanya mengenal satu pekerjaan, yaitu menjadi seorang diplomat,” tulis Retno dalam keterangan video tersebut.
“Hari ini, saatnya aku harus pamit kepada seluruh ‘keluargaku’ di Kemlu. Mereka selalu bersama dalam suka dan duka, jatuh bangun bersama, menavigasi politik luar negeri selama 10 tahun ini. Terima kasih teman-teman. Saya pamit, tapi tetaplah menjadi saudaraku, selamanya,” lanjutnya.
Retno Marsudi, yang dikenal atas ketegasan dan kemampuan diplomatiknya di kancah internasional, telah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri sejak 2014. Ia merupakan Menlu perempuan pertama Indonesia dan telah memegang posisi tersebut selama dua periode di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.