Simpulindo.com, Pohuwato – Pemuda Popayato menilai tuduhan yang di alamatkan kepada perusahaan perusahaan yang beroperasi di wilayah Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, yakni PT Inti Global Laksana (IGL) dan PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) oleh aktivis lingkungan, tidak berdasar dan menyesatkan.
Tudingan tersebut sebelumnya disampaikan oleh seorang aktivis bernama Ilham S., yang menuding aktivitas perusahaan pertambangan di sekitar kawasan konsesi sebagai penyebab pencemaran lingkungan dan terganggunya sumber air bersih.
Syahril menjelaskan bahwa PT IGL dan PT BJA tidak bergerak di sektor pertambangan, melainkan di bidang energi terbarukan. Keduanya berfokus pada produksi biomassa dan tidak memiliki kegiatan eksploitasi tambang sebagaimana yang dituduhkan.
“Harus diketahui bahwa PT IGL dan PT BJA adalah perusahaan energi terbarukan berbasis biomassa, bukan perusahaan tambang. Seluruh kegiatan operasional dijalankan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan mengantongi izin resmi,” kata Syahril, Selasa (24/6/2025).
Selain itu, dalam setiap aktivitas penebangan pohon, perusahaan menerapkan prinsip keberlanjutan dengan melakukan reboisasi di wilayah konsesi. Tanaman pengganti seperti gamal dan kaliandra ditanam kembali untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
“Praktik perusahaan di lapangan selalu diawasi dan dievaluasi secara berkala. Area yang ditebang di tanami kembali. Perusahaan juga berkomitmen menjaga lingkungan dan memastikan kelestarian hutan tetap terjaga,” ujarnya.
Selain itu Syahril juga menyayangkan pernyataan yang tidak didasarkan pada fakta.
“Seorang yang mengaku aktivis lingkungan seharusnya menyampaikan kritik berdasarkan data dan hasil observasi yang objektif, bukan asumsi,” tegas Syahril.
Menurut Syahril, selama ini justru PT IGL dan PT BJA menjadi pihak yang paling aktif membantu warga saat menghadapi bencana banjir. Keduanya disebut konsisten hadir di tengah masyarakat dalam berbagai kondisi darurat. (Adv)
