Kabupaten Gorontalo Utara

Seratus Hari Pemerintahan Bercahaya, Thariq Modanggu Bangun Budaya Kinerja di Gorut

×

Seratus Hari Pemerintahan Bercahaya, Thariq Modanggu Bangun Budaya Kinerja di Gorut

Sebarkan artikel ini
Evaluasi 100 hari pemerintahan Bercahaya. Foto: Adrian
Evaluasi 100 hari pemerintahan Bercahaya. Foto: Adrian

Simpulindo.com, Gorut – Pemerintahan Kabupaten Gorontalo Utara di bawah kepemimpinan Bupati Thariq Modanggu dan Wakil Bupati Nurjanah H. Yusuf menandai langkah berbeda dalam menilai capaian awal masa jabatan mereka. Evaluasi 100 hari kerja digelar bukan sekadar ajang seremonial, melainkan forum reflektif yang menakar dampak nyata kebijakan terhadap masyarakat.

Bertempat di Gerbang Emas, evaluasi tersebut menjadi bukti keseriusan Pemerintahan “Bercahaya” untuk membangun tradisi tata kelola berbasis data dan hasil.

Gorontalo Utara disebut-sebut menjadi salah satu, bahkan mungkin satu-satunya daerah di Indonesia yang menggelar evaluasi akhir 100 hari kerja secara sistematis dan terukur.

Thariq Modanggu menegaskan, capaian 100 hari pemerintahan bukan hasil kerja satu dinas, melainkan buah sinergi seluruh perangkat daerah.

“Sinergi harus menjadi budaya kerja pemerintahan Bercahaya,” ucap Thariq, Jumat (7/11/2025).

Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta memperkuat komunikasi publik berbasis data agar capaian program dapat tersampaikan secara terbuka dan terukur kepada masyarakat.

Dinas Komunikasi dan Informatika ditugaskan menjadi garda terdepan dalam membantu setiap OPD menarasikan hasil kerja pemerintahan dengan bahasa publik yang mudah dipahami.

Thariq juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas aparatur sipil negara melalui pelatihan berbasis kinerja (result-based training).

“Setiap aparatur harus memahami rantai logika perencanaan, aksi, hasil, hingga rekomendasi, disertai data, arsip, dan dokumentasi yang akurat dalam setiap pelaporan,” ujarnya.

Laporan capaian 100 hari menunjukkan semangat kerja ASN dan OPD cukup baik, meski masih ada sektor yang perlu dibenahi.

Thariq menilai, ukuran keberhasilan bukan semata kecepatan melaksanakan program, melainkan kesadaran kolektif bahwa waktu pemerintahan terbatas, sehingga setiap langkah harus membawa perubahan yang dirasakan masyarakat.

Evaluasi ini juga dimanfaatkan untuk menyelaraskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan rencana strategis dan rencana kerja masing-masing OPD. Fokus pembangunan diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dasar warga, khususnya di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan dengan pendekatan berbasis data serta hasil yang dapat diukur.

Sebagai bentuk dorongan moral, pemerintah daerah akan memberikan penghargaan kepada OPD dengan kinerja terbaik. Sebaliknya, unit kerja yang belum menunjukkan hasil maksimal akan menjalani evaluasi ketat.

“Agenda 100 hari ini bukan penutup, tetapi awal dari komitmen bersama menghadirkan pemerintahan yang benar-benar berdampak dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkas Thariq. (AP/Simpulindo).


simpulindo.com berkomitmen menyajikan informasi faktual dari lapangan. Ikuti perkembangan terbaru melalui saluran kami Klik Disini https://bit.ly/4n8h1GD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *