Simpulindo.com, Gorontalo – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Komunikasi (HIMAKOM) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo menggelar aksi demonstrasi dengan tensi tinggi. Aksi tersebut menolak praktik pungutan liar dan intervensi birokrasi yang dinilai berlebihan.
Massa berkumpul di depan Fakultas Ilmu Sosial sejak pagi. Namun, semangat yang awalnya membara mendadak berubah menjadi kekecewaan mendalam. Harapan mahasiswa agar Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi bersama jajaran dosen hadir menemui mereka pupus.
Ketua Umum HIMAKOM, Rizki H. Detuage, mengatakan absennya Ketua Jurusan merupakan bentuk pelecehan terhadap suara mahasiswa.
“Kami berharap, aksi kami hari ini ditemui langsung oleh Ketua Jurusan. Tapi, kayaknya, kajur takut bertemu dengan kami para mahasiswa, makanya tidak hadir pada hari ini. Ini sama saja dengan menutup mata atas keresahan mahasiswa sendiri,” tegas Rizki, Senin (25/8/2025).
Kekecewaan kian memuncak ketika massa aksi memutuskan masuk ke dalam gedung Fakultas Ilmu Sosial. Sekitar pukul 13.45 Wita, mahasiswa mendatangi ruang Jurusan Ilmu Komunikasi. Namun, ruangan tersebut dalam keadaan kosong tanpa satu pun dosen.
“Bagaimana mungkin dosen-dosen jurusan tidak ada di tempat, padahal jam baru menunjukkan pukul 13.45. Ini bukti nyata bahwa jurusan tidak serius menghadapi persoalan yang sudah lama kami soroti,” kata Rizki.
Mahasiswa menilai absennya Ketua Jurusan di tengah unjuk rasa mencerminkan wajah birokrasi yang abai, tidak transparan, serta menghindari tanggung jawab. Mereka menegaskan perjuangan akan berlanjut hingga jurusan benar-benar terbuka, transparan, dan menghentikan praktik yang dianggap mencederai marwah akademik.
“Saya, Rizki Detuage, Ketua HIMAKOM, akan terus mempresure praktik-praktik yang mencederai marwah kampus Universitas Negeri Gorontalo sampai benar-benar tuntas,” tutupnya dengan lantang.












