Simpulindo.com, Gorontalo – Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Gorontalo, Darmawan Duming, menyampaikan hasil rapat kerja bersama pemerintah daerah terkait aduan masyarakat mengenai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit Aloe Saboe.
Instalasi tersebut dilaporkan mengalami kebocoran hingga mencemari lahan di sekitar rumah warga. Sedikitnya 13 rumah tangga terdampak akibat permasalahan ini.
Darmawan menjelaskan, pihaknya telah menemukan solusi sementara terkait ketersediaan air bersih bagi warga terdampak. Kesepakatan yang dicapai bersama pemerintah kota dan manajemen rumah sakit adalah pemasangan jaringan PDAM secara gratis untuk 13 kepala keluarga yang terdampak.
Dalam kesepakatan, pemakaian air antara 1 hingga 10 kubik per bulan akan ditanggung oleh Rumah Sakit Aloe Saboe. Sementara pemakaian di atas 10 kubik menjadi tanggung jawab warga.
“Direktur Rumah Sakit Aloe Saboe sudah menyampaikan bahwa biaya pemasangan tidak akan dibebankan kepada masyarakat. Untuk pemakaian rutin, angka yang ditanggung juga relatif kecil, sekitar Rp55.000 sampai Rp60.000 per rumah tangga per bulan. Total hanya sekitar Rp780.000 setiap bulan yang ditanggung rumah sakit,” kata Darmawan, Kamis (4/9/2025).
Menurutnya, kesepakatan ini merupakan bentuk mediasi antara masyarakat, pemerintah, dan rumah sakit. DPRD, kata Darmawan, berperan sebagai jembatan agar persoalan yang dihadapi warga dapat terselesaikan.
Darmawan meyakini Wali Kota Gorontalo bersama manajemen rumah sakit akan menyetujui kesepakatan tersebut.
“Masyarakat tetap mendukung keberadaan Rumah Sakit Aloe Saboe. Mereka memahami pentingnya layanan kesehatan, sembari berharap persoalan limbah bisa ditangani dengan baik,” tutupnya.