Simpulindo.com, – Sebuah helikopter melakukan pendaratan darurat di Desa Bumi Bahari, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Rabu (28/5/2025). Pendaratan mendadak tersebut terjadi tanpa pemberitahuan kepada pemerintah desa maupun otoritas penerbangan. Helikopter itu diduga membawa material emas dari kawasan tambang yang belum diketahui status perizinannya.
Helikopter berjenis AS 350 B3E milik PT Komala Indonesia tersebut mendarat di area terbuka pada siang hari. Tidak ada laporan resmi yang diterima aparat desa maupun otoritas terkait sebelum maupun sesudah pendaratan berlangsung.
Masyarakat setempat melaporkan kejadian tersebut ke sejumlah pihak karena menimbulkan tanda tanya terkait muatan yang dibawa. Dugaan sementara menyebutkan helikopter mengangkut batuan yang diduga mengandung emas dari wilayah yang belum dapat dipastikan legalitas aktivitas tambangnya.
Peristiwa ini memunculkan kembali kekhawatiran terhadap lemahnya pengawasan di sektor penerbangan dan aktivitas pertambangan di wilayah Pohuwato, khususnya di daerah Popayato.
“Jika tidak segera ditangani secara terbuka dan tegas, kejadian seperti ini berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” kata Gusram Rupu, Ketua Persatuan Pelajar Mahasiswa Popayato Barat–Gorontalo, Jumat (29/5/2025).
Menurut dia, pemerintah daerah perlu segera membentuk tim independen untuk menelusuri kejadian tersebut. Selain itu, ia mendorong agar hasil penyelidikan dibuka ke publik.
Belum ada keterangan resmi dari pemerintah daerah maupun dari perusahaan pemilik helikopter terkait insiden ini. Namun, peristiwa tersebut telah menjadi perhatian masyarakat dan memunculkan desakan agar pengawasan terhadap aktivitas penerbangan dan pertambangan ditingkatkan.
Pendaratan darurat helikopter di wilayah yang berdekatan dengan kawasan tambang, tanpa pemberitahuan kepada otoritas setempat, menjadi catatan penting bagi pengelolaan ruang udara dan sumber daya alam di daerah tersebut.
