Gorontalo Ekspor 10.000 Ton Kayu Pellet ke Jepang dan Korea Selatan

Simpulindo.com, – Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail bersama Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie melepas ekspor 10.000 Ton kayu pellet produksi PT Biomasa Jaya Abadi dari Pelabuhan Lalape, Kecamatan Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato. Komoditas energi terbarukan itu akan dikirim ke dua negara tujuan utama, yakni Jepang dan Korea Selatan.

Pelepasan ekspor ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor industri berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan.

PT Biomasa Jaya Abadi merupakan salah satu perusahaan dengan nilai investasi terbesar di Gorontalo. Sejak mulai beroperasi empat tahun lalu, perusahaan ini telah 34 kali melakukan ekspor dengan total volume mencapai 376.271 ton. Nilai ekonomi dari ekspor tersebut ditaksir mencapai 52 juta dollar AS atau sekitar Rp780 miliar.

“Ini hasil yang sangat signifikan bagi perekonomian Gorontalo. Karena itu, saya dan Ibu Idah hadir langsung untuk meninjau dan memastikan dukungan pemerintah terhadap investasi yang produktif seperti ini,” ujar Gubernur Gorntalo Gusnar Ismail, Rabu (14/5/2025).

Ia menegaskan, kunjungan ini merupakan bagian dari program pemerintah provinsi yang menargetkan peninjauan langsung ke setiap kecamatan di Gorontalo. Menurutnya, Popayato sebagai wilayah paling barat di provinsi ini memiliki potensi strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi.

“Popayato memiliki investasi yang menjanjikan. Oleh karena itu, kami ingin membangun ekosistem investasi yang berjenjang, mulai dari kolaborasi pemerintah, masyarakat, hingga perusahaan,” ujar Gusnar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada triwulan pertama 2025 tercatat sebesar 6,07 persen. Angka ini menempatkan Gorontalo sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi keempat secara nasional.

Gubernur Gusnar juga menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam aktivitas industri. Ia mengingatkan agar perusahaan memastikan keseimbangan antara penebangan dan penanaman kembali pohon sebagai bagian dari komitmen terhadap pelestarian lingkungan.

“Keberlanjutan harus menjadi perhatian utama. Jumlah pohon yang ditebang harus diimbangi dengan penanaman ulang. Begitu pula dengan rekrutmen tenaga kerja lokal, harus menjadi prioritas perusahaan,” ujarnya.

Ekspor kayu pellet dari Gorontalo ini diharapkan menjadi pemicu penguatan sektor energi terbarukan sekaligus pembuka jalan bagi investasi hijau di daerah. Pemerintah daerah menegaskan akan terus mendorong iklim usaha yang sehat dan berkelanjutan bagi para investor yang berkomitmen terhadap pembangunan ekonomi dan lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *