Simpulindo.com, – Center of Economic and Law Studies (Celios) merilis laporan evaluasi kinerja menteri dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam laporan tersebut, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai dinilai memiliki kinerja terburuk dengan skor minus 113.
“Atas ‘pencapaiannya’ itu, Celios memasukkan Pigai ke dalam kategori ‘Menteri yang perlu di-reshuffle’ dan ‘Menteri/Kepala Lembaga yang tak terlihat bekerja,’” tulis Celios dalam laporan yang dirilis baru-baru ini.
Selain Natalius Pigai, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi berada di posisi kedua dalam daftar menteri dengan kinerja terendah. Selanjutnya, posisi ketiga hingga kelima masing-masing ditempati oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto.
Celios menyebut, skor minus yang diterima Natalius Pigai mencerminkan kritik signifikan terhadap kebijakan di bidang HAM, yang dinilai menghadapi berbagai kontroversi atau minimnya terobosan.
Untuk menyusun laporan ini, Celios menggunakan survei berbasis penilaian ahli (expert judgment) dengan melibatkan panel juri yang terdiri dari para jurnalis dari berbagai media. Panel ini dinilai memiliki wawasan mendalam mengenai kinerja pemerintahan.
Menteri dengan Kinerja Terbaik
Selain daftar menteri dengan kinerja buruk, Celios juga merilis nama-nama menteri dengan kinerja terbaik. Menteri Agama Nasaruddin Umar berada di peringkat pertama dengan skor mendekati 100.
“Mencerminkan tingginya skor yang diterima terkait kebijakan di sektor agama,” demikian pernyataan Celios.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid berada di posisi kedua. Selanjutnya, berturut-turut adalah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli.