Simpulindo.com, Gorontalo – Tragedi meninggalnya Muhamad Jaksen, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) usai mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mapala Butaiyo Nusa (BTN), memicu kekhawatiran akan menurunnya kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan tinggi, khususnya UNG.
Rifal Amanah, Aktifis Gorontalo menyampaikan bahwa krisis kepercayaan ini bisa makin dalam jika pihak kampus tidak bersikap tegas, terbuka, dan bertanggung jawab terhadap penanganan kasus ini.
“UNG memang sudah mengeluarkan pernyataan resmi dan hasil investigasi internal, tapi sayangnya, publik melihat itu sebagai sesuatu yang masih sangat rancu, bahkan dianggap tidak masuk akal,” kata Rifal, Minggu (28/9/2025).
Ia menjelaskan bahwa pernyataan dan investigasi yang tidak disampaikan secara transparan hanya akan memicu kecurigaan baru di tengah masyarakat. Dalam kasus yang menyangkut nyawa mahasiswa tidak cukup hanya dengan penjelasan normatif.
“Kalau langkah kampus hanya bersifat defensif atau sekadar formalitas administratif, maka kredibilitas UNG sebagai lembaga pendidikan akan dipertanyakan. Masyarakat ingin kejelasan, bukan jawaban yang menggantung,” ujarnya.
Menurut Rifal, birokrasi di Fakultas Ilmu Sosial juga perlu lebih bijak dalam mengambil posisi, bukan hanya karena tuntutan moral, tetapi juga demi menjaga martabat institusi itu sendiri.
Rifal mengingatkan bahwa dalam kasus-kasus serupa, seperti di Universitas Islam Indonesia (UII) tahun 2017, pimpinan kampus bersikap terbuka bahkan mengambil langkah mundur dari Jabatan sebagai bentuk tanggung jawab moral.
“Tragedi ini bukan hanya tentang siapa yang salah, tapi tentang bagaimana kampus menunjukkan komitmennya menjaga keselamatan dan integritas kehidupan akademik. Kalau tidak ditangani dengan benar, kepercayaan terhadap UNG bisa benar-benar runtuh,” ucap Rifal.
Hingga saat ini, publik masih menanti langkah lanjutan dari pihak rektorat UNG, khususnya dalam memastikan bahwa proses hukum berjalan dan tidak ada pihak yang dilindungi atau dikorbankan. Di sisi lain, keluarga korban dan sejumlah elemen masyarakat terus mendesak agar fakta-fakta yang sebenarnya dibuka secara utuh. (AN/Simpulindo).
Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian, simpulindo.com berkomitmen menyajikan informasi factual dari lapangan. Ikuti perkembangan terbaru melalui saluran kami https://bit.ly/4n8h1GD