Kabupaten Gorontalo Utara

Bupati Gorut Dorong Peningkatan PAD Lewat Program “Berpadu”

×

Bupati Gorut Dorong Peningkatan PAD Lewat Program “Berpadu”

Sebarkan artikel ini
Bupati Kabupaten Gorontalo Utara, Thariq Modanggu. Foto: Adrian
Bupati Kabupaten Gorontalo Utara, Thariq Modanggu. Foto: Adrian

Simpulindo.com, Gorontalo – Bupati Kabupaten Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, menekankan pentingnya strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam program kerja 100 hari pertamanya.

Strategi tersebut dikemas dalam program bertajuk Berbasis pendapatan Daerah (Berpadu) dan disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD ke-25, yang membahas perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2025.

Thariq menyampaikan bahwa optimalisasi PAD dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yakni ekstensifikasi dan intensifikasi. Pemerintah daerah nantinya akan menertibkan para wajib pajak secara bertahap, mulai dari penyampaian surat pemberitahuan, pemasangan tanda peringatan di lokasi usaha, hingga publikasi daftar pelaku usaha yang belum taat pajak melalui buletin resmi pemerintah daerah.

“Beberapa rumah makan dan pelaku usaha tercatat belum melunasi kewajiban retribusi. Penanganan akan dilakukan secara persuasif, namun tetap tegas,” kata Thariq, Selasa (5/8/2025).

Thariq juga menyinggung kerja sama lintas sektor dalam penataan ruang publik sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. Salah satu kawasan yang menjadi perhatian adalah Taman Rakyat dan area Pontolo yang kini mulai ramai dikunjungi warga.

Selain itu, Di sektor ekonomi, Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara memberikan dukungan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk sektor peternakan lokal.

Thariq mengungkapkan, Pemerintah daerah telah menjalin kemitraan dengan ritel modern Alfamart untuk menyerap hasil produksi telur dari peternak lokal.

“Ini bagian dari penguatan ekonomi masyarakat yang berbasis pada potensi lokal. Kami ingin agar hasil peternakan warga bisa langsung terserap oleh pasar,” tuturnya.

Lebih lanjut, Thariq menyoroti keterbatasan anggaran yang dihadapi pemerintah daerah, sehingga diperlukan pendekatan inovatif dan rasionalisasi dalam pelaksanaan program.

“Tidak semua kegiatan pembangunan harus bergantung pada anggaran. Beberapa pelayanan bisa tetap berjalan meski tanpa pos anggaran khusus,” ucapnya.

Salah satu program yang dimaksud adalah Keluarga Surgah Kasih Sayang, program sosial yang dirancang untuk memperkuat ketahanan keluarga. Program ini, menurut Thariq, tetap berjalan tanpa memerlukan pembebanan biaya dari anggaran daerah.

“Insya Allah, program ini tetap berjalan sebagai bagian dari upaya membangun karakter masyarakat sejak dari keluarga,” pungkas Thariq. (AP/Simpulindo).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *