Simpulindo.com, – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Gorontalo menggelar rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Gorontalo untuk membahas pergeseran anggaran. Rapat ini turut dihadiri Wali Kota Gorontalo yang ingin memastikan jalannya pembahasan terkait realokasi anggaran sesuai dengan kebutuhan prioritas daerah.
Ketua DPRD Kota Gorontalo, Irwan Hunawa, menegaskan bahwa pergeseran anggaran ini mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 serta Surat Edaran Nomor 900 yang mengatur Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Perubahan.
Regulasi ini dibuat untuk merealisasikan janji kampanye kepala daerah terpilih dan menyesuaikan kebijakan pembangunan daerah.
Hasil rapat menyepakati realokasi anggaran sebesar Rp 32 miliar. Namun, di tengah upaya menata kembali keuangan daerah, pemerintah pusat justru melakukan pemotongan anggaran. Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk Kota Gorontalo dipangkas hingga Rp 13 miliar.
Meski begitu, Pemkot Gorontalo dan DPRD berkomitmen untuk tetap mengakomodasi kebutuhan prioritas, terutama program strategis yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Salah satu fokus utama anggaran ini adalah penanganan banjir dan pengelolaan sampah.
Wilayah Dumbo Raya menjadi perhatian utama dalam agenda penanganan banjir. Setiap musim hujan, kawasan ini kerap dilanda banjir yang mengganggu aktivitas warga.
“Oleh karena itu, anggaran akan diarahkan untuk memperbaiki infrastruktur drainase dan mitigasi bencana agar dampaknya bisa diminimalisir,” Kata Irwan.
Selain banjir, persoalan sampah juga menjadi sorotan. Setiap kecamatan di Kota Gorontalo setidaknya membutuhkan empat unit mobil sampah tambahan agar pengangkutan limbah lebih optimal. DPRD dan pemerintah daerah sepakat untuk mengalokasikan anggaran guna memenuhi kebutuhan ini.
“Kami ingin memastikan bahwa program prioritas dapat terlaksana dengan baik. Kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar kebijakan yang diambil benar-benar membawa manfaat,” ujarnya.
Dalam upaya optimalisasi, ada beberapa pos yang terkena pemotongan di antaranya adalah anggaran perjalanan dinas, pengadaan alat tulis kantor (ATK), dan kegiatan sosialisasi yang dinilai kurang prioritas. Langkah ini diambil agar dana yang tersedia dapat lebih difokuskan pada permasalahan mendesak seperti banjir dan sampah.
Dengan strategi realokasi ini, diharapkan Kota Gorontalo bisa menghadirkan solusi nyata bagi permasalahan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. Pemerintah daerah memastikan bahwa setiap rupiah dalam anggaran akan digunakan seefektif mungkin demi kesejahteraan warga.
Untuk diketahui rapat badan anggaran ini akan diskorsing dan akan dilanjutkan pada esok hari